Gerakan Peduli Buku – One Book One Hope

launching_one_book_one_hope_2
Berbagai upaya harus dilakukan, terutama oleh pemerintah untuk mendongkrak minat baca masyarakat yang sangat rendah. Berdasarkan hasil survei Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang membidangi pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan (UNESCO), hanya satu dari seribu orang Indonesia yang memiliki minat baca sehingga menempatkan Indonesia pada posisi ke- 64 dari 65 negara yang diteliti.

Intervensi yang kuat dari pemerintah dibutuhkan karena penyebab utama rendahnya budaya literasi di masyarakat juga lebih disebabkan faktor kemiskinan dan buta aksara. Dalam hal ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), antara lain melalui Gerakan Literasi Nasional, menargetkan adanya perluasan cakupan daerah hingga ke 30 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

Masalah rendahnya budaya literasi yang tidak kunjung membaik itu juga disinggung Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Prof. Dra. Yohana Susana Yembise, M.Sc., Ph.D ketika membuka peluncuran acara One Book One Hope yang merupakan gerakan membaca dan peduli buku dan literasi yang digagas Indoreggae kemudian bersinergi dengan Yayasan Pondok Kasih, di Toko Buku Gramedia Matraman Jakarta Timur, akhir pekan ini (Sabtu, 3 September 2016).

Menurut Yohana, rendahnya minat baca di Indonesia karena sejak usia dini anak-anak tidak diperkenalkan aktivitas membaca sebagai kebiasaan. “Pendidkan usia dini awal dari perkenalan buku, dasar itu harus sudah diberikan. Misalnya, melalui bedtime story, guru taman kanak-kanak (TK) meminta para orang tua membacakan cerita sebelum tidur,” katanya.

Lebih lanjut, Menteri Yohana juga mengaku prihatin pada kecenderungan anak muda sekarang, ketika mencari referensi sangat tergantung pada internet, bukan buku. “Mereka lebih senang mengopi dan meniru karya orang lain.” Idealnya menyerap informasi melalui membaca buku. Ketergantungan kepada internet mengarah pada penjiplakan karya orang lain.
launching_one_book_one_hope_8
one-book-one-hope-cfd-1
Pada kesempatan yang sama acara ini juga didukung oleh band reggae Green Savanna yang mempunya visi yang sama untuk mensosialisasikan minta baca di masyarakat. Pada minggu 4 september 2016 band Green Savanna juga tampil di acara One Book One Hope yang digelar di Car Free Day Jl. MH Thamrin Jakarta.
one-book-one-hope-cfd-13
one-book-one-hope-cfd-14




Recommended For You