10 Kolaborasi Reggae & Hip-Hop Terbaik

Nas dan Damian Marley di Panggung Festival Good Vibrations 2011, Australia

Rap dan reggae berawal dari akar yang sama lewat budaya soundsystem, namun jalannya berbeda. Meski begitu, keduanya kerap bertemu lagi dalam kolaborasi yang melahirkan lagu-lagu legendaris.

Semua berawal dari kisah Clive Campbell, alias DJ Kool Herc, yang pindah dari Kingston, Jamaika, ke Bronx, New York, pada 1967. Herc membawa kecintaannya pada musik Jamaika dan budaya sound system—pesta musik jalanan dengan DJ, pengeras suara besar, dan MC yang membakar semangat penonton. Dari sinilah lahir genre ska, rocksteady, hingga reggae.

Di New York, Herc memodifikasi peralatan audio ayahnya. Ia menemukan trik “merry-go-round” — memutar bagian instrumental favorit penonton berulang-ulang dengan dua piringan hitam. Puncaknya terjadi pada 11 Agustus 1973, saat ia mengisi acara di gedung apartemen 1560 Sedgewick Ave. Temannya, Coke La Rock, ikut meramaikan dengan teriakan dan rima—mirip gaya MC Jamaika. Perpaduan ini menjadi cikal bakal hip-hop modern.

Meski hip-hop dan reggae tumbuh di jalur berbeda—hip-hop kini salah satu genre paling populer di dunia, sedangkan reggae belum setenar itu secara komersial—hubungan keduanya tetap kuat. Baik lewat rapper yang fasih berbahasa Patois Jamaika, DJ dancehall yang rap dengan logat Amerika, maupun kolaborasi lintas negara, mereka terus saling memengaruhi.

Berikut 10 lagu yang menjadi bukti ikatan erat reggae dan hip-hop:

  1. The Fat Boys – “Hardcore Reggae” (1985)
    Trio rap asal Brooklyn ini membuat penghormatan lucu namun tulus untuk reggae. Mereka menyebut nama-nama besar seperti Bob Marley dan Peter Tosh di atas irama reggae berat, lengkap dengan gaya toasting ala dancehall tahun 80-an.
  2. Shinehead – “Who The Cap Fit” (1986)
    Lahir di Inggris, besar di Jamaika, tinggal di Bronx, Shinehead memadukan rap dan reggae dengan lancar. Mengambil hook dari lagu Bob Marley, ia membahas isu politik, rasisme, hingga kondisi penjara, sambil berganti-ganti gaya vokal dengan luwes.
  3. Super Cat & Heavy D – “Dem No Worry We” (1992)
    Kolaborasi dua legenda ini jadi pesta dancehall murni. Heavy D, rapper Jamaika-Amerika, dan Super Cat saling bertukar rima Pathois dengan energi penuh.
  4. Ini Kamoze – “Here Comes the Hotstepper” (1994)
    Lagu ini memuncaki tangga lagu Billboard selama dua minggu. Perpaduan beat hip-hop dengan gaya rap Jamaika Kamoze menjadikannya lagu ikonik yang tetap populer bahkan di era TikTok.
  5. Foxy Brown feat. Spragga Benz – “Oh Yeah” (2001)
    Rapper asal Brooklyn ini menggandeng Spragga Benz untuk membawakan lagu keras dengan sampel klasik reggae dan bassline menghentak.
  6. Damian Marley & Nas – “Strong Will Continue” (2010)
    Dari album Distant Relatives, lagu ini penuh pesan motivasi. Damian memberi semangat lewat lirik kuat, sementara Nas bercerita tentang hidup pribadinya dengan rap yang tajam.
  7. Snoop Lion feat. Mavado & Popcaan – “Lighters Up” (2013)
    Meski proyek reggae Snoop sempat menuai kontroversi, lagu ini berhasil memadukan brass band Jamaika dan dua bintang dancehall—meski keduanya pernah berseteru.
  8. Kendrick Lamar feat. Agent Sasco – “The Blacker the Berry” (2015)
    Kendrick meluapkan kemarahan terhadap rasisme dan kemunafikan diri, sementara Agent Sasco memberi hook Patois yang menambah bobot pesan lagu.
  9. Kabaka Pyramid – “Kabaka vs Pyramid” (2016)
    Lagu “pertarungan” unik antara sisi reggae dan rap Kabaka sendiri, menunjukkan kemampuannya beralih gaya vokal dengan mulus.
  10. Runkus – “Taxi: Zion” (2022)
    Perpaduan boom bap hip-hop, reggae bass, R\&B, dan dancehall dalam satu lagu. Didedikasikan untuk sahabatnya yang meninggal, lagu ini penuh emosi dan kreativitas.

Dari pesta jalanan Bronx hingga panggung dunia, reggae dan hip-hop membuktikan bahwa mereka bukan hanya saudara tua dan adik muda, tapi dua kekuatan musik yang terus saling memberi energi. (FIR)

Recommended For You