Secangkir Pikiran


Jika kamu memegang secangkir kopi, tiba-tiba ada yang lewat dan menabrakmu atau tidak sengaja menyentuh lenganmu, dan hal itu membuatmu menumpahkan kopi di mana-mana.

Pertanyaan: Kenapa kamu menumpahkan kopi?

Jawaban: Tentu saja karena ada yang menabrakku.

Jawaban itu: Salah.

Kamu menumpahkan kopi karena cangkirmu berisi kopi.

Seandainya cangkirmu berisi teh, maka kamu akan menumpahkan teh. Apa pun yang ada di dalam cangkir, itulah yang akan tumpah keluar.

Cangkir ibarat pikiran. Ketika keadaan tidak baik datang menabrakmu dan mengguncangmu, apa pun yang ada di dalam pikiranmu, itulah yang akan keluar.

Pertanyaannya sekarang: Apakah yang ada di dalam cangkirmu?

Ketika ada sesuatu yang mengguncang hidupmu, apa yang akan kamu tumpahkan?

Kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri, atau kemarahan, kepahitan, makian bahkan kutukan bisa keluar dari pikiran dan mulutmu. Kamu sendiri yang tentukan.

Isilah cangkirmu dengan cinta kasih. Ketika sesuatu yang tidak baik menabrak dan mengguncangmu maka cinta kasih yang akan tumpah keluar dari pikiranmu.

Ingatlah apa pun yang mengguncangmu bukan faktor dari luar yang menentukan hari-harimu, tapi responsmu dan reaksimulah yang menentukan.

Demikianlah adanya. Demikianlah kenyataannya.

For Promotors Only

Recommended For You