Reggae dan Politik Di Dunia


Musik reggae sering kali memiliki hubungan yang erat dengan politik, terutama dalam hal menyampaikan pesan-pesan sosial, politik, dan spiritual.

Demokrasi hanya akan berkembang di suatu masyarakat yang para warganya adalah pembaca, adalah individu-individu yang merasa perlu untuk membaca, bukan sekadar pendengar dan gemar bicara.

Berikut beberapa poin penting tentang hubungan antara musik reggae dan politik:

1. Asal-usul dan Konteks Sosial Reggae
Reggae lahir di Jamaika pada akhir 1960-an, berasal dari genre ska dan rocksteady.
Musik ini berkembang dalam konteks ketidakadilan sosial, kemiskinan, dan perjuangan kelas di Jamaika.

Reggae menjadi sarana ekspresi masyarakat yang terpinggirkan, mengkritik sistem kolonialisme, ketidakadilan ekonomi, dan rasisme.

2. Bob Marley sebagai Simbol Reggae dan Perlawanan
Bob Marley, ikon global reggae, menggunakan musiknya untuk menyuarakan perdamaian, persatuan, dan pembebasan.

Lagu-lagu seperti “Get Up, Stand Up”, “Redemption Song”, dan “War” menjadi himne perlawanan melawan penindasan.

Marley juga mempromosikan gerakan Rastafari yang menggabungkan spiritualitas dan kritik terhadap imperialisme Barat.

3. Reggae sebagai Musik Protes
Reggae sering kali mengangkat isu politik seperti kolonialisme, apartheid, dan perjuangan kemerdekaan.
Lagu-lagu reggae menjadi alat perlawanan di berbagai belahan dunia, misalnya melawan apartheid di Afrika Selatan.

Dalam konteks modern, reggae masih digunakan untuk mengangkat isu perubahan iklim, hak asasi manusia, dan kesetaraan.

4. Pengaruh Rastafari dalam Reggae
Banyak musisi reggae yang menganut kepercayaan Rastafari, yang memiliki visi politik dan spiritual anti-penindasan.

Rastafari memandang Babilonia sebagai simbol dari sistem penindasan modern, seperti kapitalisme dan kolonialisme.

5. Politik dan Pengaruh Global Reggae
UNESCO mengakui reggae sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia pada 2018, mengakui perannya dalam menyampaikan pesan politik dan sosial.

Reggae mempengaruhi banyak gerakan politik di dunia, dari gerakan hak-hak sipil di AS hingga gerakan kemerdekaan di Afrika.

6. Transformasi Modern
Reggae modern, termasuk subgenre seperti dancehall, kadang menggeser fokus dari pesan politik ke tema hiburan, meskipun banyak musisi tetap setia pada akar politiknya.

Beberapa artis reggae kontemporer, seperti Chronixx dan Protoje, menghidupkan kembali tradisi reggae sebagai musik perlawanan.

Musik reggae adalah contoh kuat bagaimana seni dapat menjadi alat perjuangan politik dan sosial, melampaui batas geografis dan budaya. (FIR)

Recommended For You