Kenali Dirimu Diukir


Bayangkan anda sedang menonton kehidupan anda di layar televisi. Anda diidentifikasi dengan karakter di layar. Hari demi hari, tahun demi tahun, anda terlibat dengan kisah sang tokoh. Tiba-tiba anda terbangun dari cerita dan memperhatikan layar dimana tokoh tersebut muncul, dan anda menyadari bahwa anda bukanlah tokoh yang selama ini anda tonton.

Objek bisa datang dan pergi di layar. Karakter datang dan pergi. Tetapi layarnya tetap tidak berubah. Karakternya bisa hilang, tapi layarnya tidak hilang. Karakternya boleh diusik, tapi layarnya tidak terusik. Tanpa layar, karakter tidak akan ada, namun layar tidak akan diperhatikan. Karakter menjalani kehidupan sesuai naskah mereka. Kesadaran itu seperti layar.

Hal ini seperti ruang dimana semua pikiran, gerakan, semua kondisi kesadaran datang dan pergi. Pikiran, sensasi, dan seluruh dunia luar muncul di layar, terus berubah. Tapi layarnya tidak berubah.

Pikiranlah yang mengubah keadaan melalui pengalaman manusia. Tapi ada sesuatu, yaitu diri anda yang sebenarnya, yang masih tersisa. Sesuatu yang selalu ada, yang sadar akan perubahan keadaan tersebut, dan itulah kesadaran atau sifat sejati kita. Selama masih ada keterikatan pada karakter di layar, perasaan bahwa anda adalah karakter tersebut, maka penderitaan; tidak nyata – ilusi diri.

Tidak ada yang dapat anda lakukan karena karakter impian akan membantu anda. Apakah anda mengikuti naskah dalam drama kehidupan anda atau memberontak terhadap naskah, jika anda bertindak dari sudut pandang karakternya, maka anda terjebak dalam ilusi.

Untuk terbangun dan tercerahkan, berhentilah mengidentifikasi dengan apa yang muncul di layar. Sadarlah bahwa semuanya tidak kekal atau abadi. Berhentilah bereaksi terhadap pikiran dan perlakukan program itu sebagai hal yang nyata. Jika kita menarik perhatian dari layar, mengalihkan kesadaran ke arah anda sendiri, hal tak terduga akan terjadi.

Kesadaran atau tercerahkan itu sendiri terbangun. Ini bukanlah sebuah kejadian. Yang terjadi adalah apa yang terjadi di layar. Kesadaran atau tercerahkan hanyalah mengenali layar yang selalu ada. Jangan percaya pada pemikiran anda. Selanjutnya, alihkan kesadaran ke arah kesadaran itu sendiri.

Untuk hidup dengan cara yang konsisten dengan pemahaman bahwa pada tingkat terdalam, segala sesuatu dan setiap orang adalah satu. Pemahaman ini akan membawa kebaikan, cinta kasih, keadilan, toleransi, pengertian ke dalam masyarakat luas.

Kenali dirimu diukir merupakan wujud mengenali diri sendiri sebenarnya adalah fondasi seluruh peradaban.

(FIR)

Recommended For You